1.
Jelaskan Pengertian dan Wujud dari
Kebudayaan??
Kebudayaan?????
Apabila kita bertanya apakah yang membedakan manusia dengan hewan? Maka
secara fundamental jawabnya adalah manusia berbudaya sedangkan hewan tidak. Nah
apakah kebudayaan itu?
1.
Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan = cultur (bahasa Belanda) =
culture (bahasa Inggris) = tsaqafah (bahasa Arab), berasal dari perkatan
latin “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan
mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini
berkembanglah arti culture sebagai ‘segala daya dan aktivitas manusia
untuk mengolah dan mengubah alam”.
Ditinjau dari sudut bahasa
Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa sanksekerta “buddhayah”, yaitu bentuk
jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.
Pendapat lain mengatakan, bahwa kata
budaya adalah sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budidaya, yang
berarti daya dan budi. Karena itu mereka membedakan antara budaya dan
kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa; dan
kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa tersebut.
A.
Pengertian
Kebudayaan Menurut Para Ahli
Ø E.
B. Taylor
Adapun ahli antropologi yang
merumuskan definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah adalah E.
B. Taylor, yang menulis dalam bukunya yang terkenal “primitive culture”,
bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya
terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat
dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai
anggota masyarakat.
Ø
R. Linton
Definisi lain dikemukakan dalam buku “The
cultural background of personality” bahwa kebudayaan adalah konfigurasi
dari tigkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku, yang unsur-unsur
pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota dari masyarakat tertentu.
Ø Kluchohn dan W H. Kelly
Mencoba merumuskan definisi
tentang kebudayaan sebagai hasil tanya jawab dengan ahli-ahli antropologi, ahli
hukum, ahli psikologi, ahli sejarah, filsafat dan lain-lain. Rumusan itu
berbunyi bahwa; kebudayaan adalah pola untuk hidup yang tercipta dalam
sejarah, yang explicit, implicit, rasional, irrasional yang terdapat pada
setiap waktu sebagai pedoman-pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
Dari definisi-definisi tersebut di
atas dapatlah kita tarik kesimpulan, bahwa bagi ilmu sosial, arti
kebudayaan adalah amat teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkan dengan
belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
Di samping definisi-definisi
tersebut di atas, masih banyak definisi yang dikemukakan oleh para
sarjana-sarjana Indonesia, seperti;
- Sutan Takdir Alisyahbana ; kebudayaan adalah manifestasi dari suatu bangsa
- Dr. Moh. Hatta ; kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa
- Mangunsarkoro ; kebudayaan adalah segala yang bersifat hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya.
- Haji Agus Salim : Kebudayaan adalah merupakan persatuan istilah budi dan daya menjadi makna sejiwa dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
- Dawson dalam bukunya “Age of the gods” kebudayaan adalah cara hidup bersama (culture is a common way of life).
- Drs. Sidi Gazalba: kebudayaan adalah cara berpikir dan merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari segolongan manusia, yang membentuk kesatuan sosial dalam suatu ruang dan suatu waktu.
WUJUD
KEBUDAYAAN
Prof.
Dr. Koentjoroningrat menguraikan tentang wujud kebudayaan menjadi 3 macam yaitu:
- Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari ide-de, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
- Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
- Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
A.
Wujud
pertama
Ini adalah wujud ideal kebudayaan.
Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba dan difoto. Letaknya dalam alam pikiran
manusia. Sekarang kebudayaan ideal ini banyak tersimpan dalam arsip kartu
komputer, pita komputer, dan sebagainya. Ide-ide dan gagasan manusia ini banyak
yang hidup dalam masyarakat dan memberi jiwa kepada masyarakat. Gagasan-gagasan
itu tidak terlepas satu sama lain melainkan saling berkaitan menjadi suatu
sistem, disebut sistem budaya atau cultural, yang dalam bahasa Indonesia
disebut adat istiadat.
B.
Wujud
kedua
Ini adalah yang disebut sistem sosial atau sosial
sistem, yaitu mengenai tindakan berpola manusia itu sendiri. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi satu
dengan lainnya dari waktu ke waktu, yang selalu menurut pola tertentu. Sistem
sosial ini bersifat konkrit sehingga bisa diobservasi, difoto dan didokumentir.
C. Wujud ketiga
Ini adalah yang disebut kebudayaan
fisik, yaitu seluruh hasil fisik karya manusia dalam masyarakat. Sifatnya
sangat konkrit berupa benda-benda yang bisa diraba, difoto dan dilihat. Ketiga
wujud kebudayaan tersebut di atas dalam kehidupan ideal dan adat-istiadat
mengatur dan mengarahkan tindakan manusia baik gagasan, tindakan dan
karya manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan secara fisik. Sebaliknya
kebudayaan fisik membentuk lingkungan hidup tertentu yang makin menjauhkan
mansia dari lingkungan alamnya sehingga bisa mempengaruhi pola berpikir dan
berbuatnya.
2. Jelaskan perbedaan masalah
–masalah sosial di desa dan di perkotaan???
Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana
cara mereka mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suata permasalahan.
A. Di
Desa
Karakteristik umum masyarakat
pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup
bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi
dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan
masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan
serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak
berlaku.
Berikut ini ciri-ciri
karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang
bersifat umum.
Sederhana
Mudah curiga
Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
Mempunyai sifat kekeluargaan
Lugas atau berbicara apa adanya
Tertutup dalam hal keuangan mereka
Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
Menghargai orang lain
Demokratis dan religius
Jika berjanji, akan selalu diingat
Mudah curiga
Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
Mempunyai sifat kekeluargaan
Lugas atau berbicara apa adanya
Tertutup dalam hal keuangan mereka
Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
Menghargai orang lain
Demokratis dan religius
Jika berjanji, akan selalu diingat
Sedangkan cara beadaptasi mereka
sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong
antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap
digunakan masyarakat pedesaan.
Masalah kemiskinan di pedesaan adalah:
1. Lemahnya posisi sumber daya alam,
2 .Lemahnya posisi sumber daya manusia di pedesaan,
3. Kurangnya penguasaan teknologi,
4. Lemahnya infrastruktur dan lemahnya aspek kelembagaan, termasuk budaya, sikap, dan motivasi.
1. Lemahnya posisi sumber daya alam,
2 .Lemahnya posisi sumber daya manusia di pedesaan,
3. Kurangnya penguasaan teknologi,
4. Lemahnya infrastruktur dan lemahnya aspek kelembagaan, termasuk budaya, sikap, dan motivasi.
B. Di
Perkotaan
Berbeda dengan karakteristik
masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama
dibanding kenyamanan pribadi atau individu. Masyarakat perkotaan sering disebut
sebagai urban community.
Ada beberapa ciri yang menonjol
pada masyarakat kota yaitu:
1. kehidupan
keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya melakukan
kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid,
gereja, dan lainnya.
2. orang
kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang
lain
3. di kota-kota kehidupan
keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan
sebagainya.
4. jalan pikiran rasional yang
dianut oleh masyarkat perkotaan.
5. interaksi-interaksi yang
terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan
umum.
Permasalahan di kota antara lain:
1. konflik (pertengkaran),
2. kontroversi (pertentangan),
3. kompetisi (persaingan),
4. kegiatan pada masyarakat pedesaan, dan
5. sistem nilai budaya.
1. konflik (pertengkaran),
2. kontroversi (pertentangan),
3. kompetisi (persaingan),
4. kegiatan pada masyarakat pedesaan, dan
5. sistem nilai budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar