Bahasa indonesia adalah bahasa
yang disempurnakan. Dan juga merupakan kebanggan warga indonesia dalam
penggunaan bahasa sehari hari. Baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat,
sekolah, pekerjaan dan sebagainya. Namun Kita seringkali lupa antara pengucapan
dan arti bahasa tersebut. Seperti hal nya dalam penulisan makalah,
paper,broadcast dll. Sering kita menemukan kesalahan penulisan kata yang
seharusnya menggunakan bahasa Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) tapi malah dibuat
asal ataupun gaul. Kita sebagai warga indonesia tentunya harus bangga dengan
seringnya menggunakan bahasa indonesia dalam berbicara, menulis. meskipun kita
sedikit tidak paham dengan artikulasi ataupun arti dari ejaan tersebut.
Banyak warga indonesia yang
sepertinya lebih sering menggunakan bahasa inggris dikarenakan gengsi ataupun
gaul, meskipun begitu tak sedikit pula orang asing yang ingin belajar bahasa
indonesia. Bukan hanya bahasa indonesia yang kita punya namun bahasa daerah pun
kita kaya akan bahasa.
Saya tidak ingat kapan tepatnya
kecintaan saya terhadap bahasa Indonesia tumbuh, akan tetapi sepanjang ingatan
saya, kecintaan tersebut tumbuh akibat kegilaan saya akan membaca. Kegilaan
saya akan membaca dibuktikan akan kegilaan aktifitas membaca saya sendiri.
Sampai sekarang, saya mempunyai kebiasaan yang sulit dihilangkan, yakni makan
sambil membaca. Ada yang kurang jika saya makan tanpa bahan bacaan, hal ini
tentu saja dilakukan jika saya tidak sedang dalam acara makan di luar. Saya
juga gemar membaca apa saja, dari buku, komik, novel, hingga kertas pembungkus.
Dari secarik kertas pembungkus itulah saya mengenal cerpen Kompas. Saya takjub,
dalam cerpen-cerpen tersebut banyak sekali kata-kata yang belum pernah saya
kenal sebelumnya. Bermodalkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kosakata yang saya
miliki jadi bertambah.
Saya terkadang merasa miris
terhadap orang-orang yang meremehkan bahasa Indonesia dan menganggap diri
mereka hebat. Padahal, membuat surat izin saja mereka tidak becus. Membedakan
penggunaan kata di dan ke saja mereka masih salah. Yang paling
fatal, banyak orang-orang yang masih
tidak mengerti penggunaan huruf kapital yang benar.
Belajar berbahasa Indonesia yang
baik dan benar, seharusnya sudah dilakukan sejak dini. Sebab banyak aspek
berbahasa yang tak tuntas dibahas dalam waktu beberapa minggu. Contohnya saja
penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), kalimat efektif, sampai kepada
variasi bahasa yang digunakan dalam masyarakat.
Sahabat, berbahasa Indonesia yang
baik dan benar bukan berarti kaku dan kolot. Berbahasa Indonesia yang baik
berarti menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan konteks pemakaian bahasa
tersebut. Dengan kata lain, sesuai situasi dan kondisi. Kita tidak diharuskan
menggunakan bahasa yang formal saat belanja di pasar, bukan? Sedangkan
berbahasa Indonesia yang benar berarti berbahasa sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Boleh sesuai EYD, atau kesepakatan bersama yang berlaku di sebuah
masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar